Posts

Showing posts from February, 2004
Act Five: akan kubalas mengapa...? mengapa kau lempar aku? kau campakkan bagai sepatu balet usang kenapa...? tak cukup baikkah aku? tak cukup sabarkah aku? perih ... perih sekali irisan panjang di lengan pisau di tangan tak sebanding dengan luka hatiku kuingat wajahmu pandangan terakhir saat mereka menendangku keluar seperti aku ini sampah tiada artinya bagimu pelacur! wanita jalang! murahan! kuteriakkan itu, kuteriakkan namamu darah di tangan terus menetes air mata terus mengucur tapi hatiku tak akan sembuh aku benci kamu! aku benci! aku mengerti sekarang ada yang lain di hatimu siapa dia? salah satu dari bajingan yang melemparku? atau dua? tiga? semuanya? pelacur!!! aku ingin mati aku ingin mati Tuhan! Tuhan!!! biarkan aku mati sambar aku dengan petir biarkan neraka menganga di bawah kakiku tidak! tidak ada Tuhan cuma setan setan cantik yang menari aku jatuh ke tangannya tidak ada Tuhan tidak untukku aku ingin mati aku ingin
Act Four: Gila? usai sudah pertunjukanmu tirai ditutup dan aku berdiri beranjak keluar dari tempat ini tempat kita bercinta saat kau menari untukku aku ingin melihatmu lagi kulangkahkan kaki ke ruang gantimu berharap melihatmu berharap kau menungguku kubuka pintu ah ... itu dia, duduk disitu kenapa? kenapa kau terkejut? aku? tidakkah kau tahu siapa aku? ini aku! aku cintamu! kau memandangku tadi! kita bercinta! gila? apa maksudmu? ini aku! kekasihmu kau menari untukku tak ingatkah kau sayang? gila? aku tidak gila! kau milikku! berani-beraninya kau usir aku! lepaskan! lepaskan! siapa pria-pria ini sayang? tidak inginkah kau pulang bersamaku? lepaskan aku!!!
Act Three: Dia Melihatku hari ini aku datang lagi penampilan terakhirmu setelah itu... ah ... lupakan yang penting saat ini aku mau memandangmu lagi kau menari seperti kemarin dan aku terpana aku selalu terpana sepintas saja tak sampai sedetik tadi kau melihat kearahku kau memandangku dan aku tergetar wajahku panas, hatiku berdebar kutanya Tuhan inikah rasanya mati? seindah ini? cintaku, cantikku kau melihat aku saat itu, lewat pandanganmu kau katakan padaku aku cinta padaku aku milikmu aku sudah tahu sayang tak perlu kau katakan tanpa gerakan mulut indah tanpa ucapan bibir manis aku tahu...
Act 2: Begitu Indah aku melihatmu lagi hari ini aku melihatmu menari kau bagai... kau seperti... kau seakan... bunga? tidak, bukan bunga bunga pun layu disampingmu lagu? kau bukan lagu tak pantas lagu disamakan denganmu apa? bagaimana? aku tak bisa tak mau menyamakanmu dengan apapun kau begitu indah kau terlalu indah tiada kreasi Tuhan yang pantas menandingimu tak mungkin bila kau menari semua sempurna aku tak butuh dunia hanya duduk disini memandangmu menari dan kulakukan terus setiap hari selama-lamanya hanya itu yang aku perlu hanya memandangmu.