Closer To Home

Gunung" berapi mulai aktif lagi di Indonesia. Gempa" di berbagai propinsi, sampai Bandung, yg sangat dekat dengan Jakarta, sangat dekat dengan keluarga dan banyak orang yg disayang. Bencana" ini mulai lebih terasa, mulai dekat ke rumah.

Mungkin karena sudah terbiasa melihat mereka yg terkena bencana entah di ujung dunia mana di layar televisi dan bersimpati. Cukup bersimpati. "Kesian ya...". Kemudian, terjadi pada orang" yg terdekat, orang" yg kamu kenal, kamu pernah dengar suaranya, pernah bercakap-cakap dengan kamu, orang yg kamu sayang, and then it hits you, and it hits you hard.

Semua ini bisa terjadi ke kamu dan orang" yg kamu kenal. Sekarang kamu yg ada di televisi, dan orang" lain yg memandangmu dan bersimpati. Cukup bersimpati. Dan sekarang kamu yg menangis, mengundang iba, dan rumahmu yg hancur, ibu"mu menangis karena kehilangan anak"nya, anak"mu menangis karena tidak lagi punya orangtua, dan kotamu yg hancur tak berbentuk. Wajahmu yg menghias berita hari ini di layar kaca mereka. Giliran mereka yg mengasihani kamu, bersimpati, turut sedih, dan mengambil remote, mengganti channel...

Comments

Popular posts from this blog

Uncertain

Dreams.

Ujan ayam, cu...