Surat untuk Adik. Jangan buka sampai 2013!

Dearest Andrea,

Sekarang tahun 2005, dan kamu masih TK. Ini surat dari kakak untuk kamu, tapi mudah"an saat kamu baca kamu sudah besar. Sudah remaja. Sudah waktunya dapat nasihat. Dan mudah"an, Papa dan Mama masih ada...

Akan ada waktunya untuk hal" yg baru. Hal" yg tidak lagi baru untuk kakak. Semua itu sudah lewat jauh saat kamu baca surat ini. Akan ada waktu dimana kamu membenci orang tuamu, membenci kakak, membenci dunia karena tidak ada yg mengerti kamu. Akan ada waktu untuk pemberontakan", pasang anting" dimana mana, luapan" kemarahan yg ditujukan pada entah siapa. Waktu untuk beribu kegagalan dan segelintir keberhasilan. Waktu untuk bosan yg tiada ujungnya, pencarian yg entah kapan ketemunya, kesedihan yg entah kapan surutnya. Dan akan ada waktu untuk beribu air mata dan berjuta kehilangan.

Akan ada saatnya untuk hasrat" yg meluap. Ketertarikan pada lawan jenis, nafsu, perubahan, perasaan" aneh. Waktu untuk bereksperimen, mencoba hal" baru. Waktu untuk mengikuti tren, tunduk pada tekanan teman", mencari jati diri, menutup telinga pada kata hati. Akan ada hal" yg membuat kamu merasa bersalah, karena kamu tahu harusnya tidak kamu lakukan tapi kamu lakukan juga, entah kenapa. Kamu akan temui orang" yg aneh, menarik, menakutkan, jahat, baik, jujur, pembohong, kamu akan temui semuanya, dan kamu akan bertanya tanya kenapa ada orang semacam itu? Apa salah kamu? Kenapa mereka begitu? Akan ada waktu untuk banyak pertanyaan tak terjawab.

Tentu saja, ada saatnya untuk jatuh cinta. Tapi biar kamu rasakan itu sendiri, karena untuk kakak, itu masih berupa misteri, sampai sekarang. Dan dengan jatuh cinta, akan datang sakit hati. Saat itu terjadi, jangan tanyakan apa yg salah dengan dirimu. Maafkan saja dia, karena tidak dapat melihat indahmu. Akan ada banyak "dia" yg lain. Lupakan satu, tumbuh seribu.

Akan ada waktu dimana kamu membenci dirimu sendiri. Bertanya tanya kenapa kamu tidak cantik seperti temanmu yg itu, manis seperti model iklan itu, langsing seperti peragawati itu, pintar seperti orang" itu... Atau mungkin tidak akan ada pertanyaan" itu. Mungkin kamu sudah sangat cantik, manis, langsing, pintar, lebih dari orang" yg lain. Hati" dengan kesombongan. Dia sangat berbahaya.

Kakak ingin meminta maaf, karena kakak tidak dapat berada disana terus. Kakak sangat jauh, walaupun kakak sangat ingin melihat kamu tumbuh. Ingin dapat mengatakan semua ini sendiri tanpa harus lewat surat. Setiap kamu bertanya "Kapan kakak pulang sekolah?", hati ini menangis. Kakak ingin pulang. Mungkin nanti. Ya, sayang?

Ada banyak hal yg kakak lupa tuliskan. Tapi nanti kamu akan tahu sendiri. Dan mudah"an, nanti kakak masih disana untuk membantu kamu menyusuri jalan yg sudah kakak lewati sendiri. Akan ada banyak perubahan pada jalan itu, tapi kakak sudah tahu dimana saja ada hambatan. Mudah"an, kakak masih ada untuk melihat kamu menjalani semuanya.

Missing you very much,
Kakak.






kangen...

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Uncertain

It has been a good minute since the last post, hasn't it? Everyone else is moving with their lives, some of them away from myself. That's not necessarily bad. Some bridges needed burning. Some friendships needed breaking. Some people need growing. So where do I fall? I am stationary. No, silly, not pencils, erasers and clicky things that smell nice. I'm still, although I move daily. There are things that are improving, like the size of my belly and the amount of energy I feel I have. There is more freedom, even in this small space. I have new... should I call them acquaintances? We're not friends. Connections? Maybe that's a more suitable word. We do little else but fuck, so seems too much to put any effort in worrying about it. And I finally did it. I am strawberry blonde on a good day, darker brown with highlights on others. Then there's the silence. I have so much of it. An abundance of quiet to share. The biggest uncertainty comes from the fear that I a
Read more

Dreams.

Perfection is the stuff of dreams. If this is true, then I'm having a nightmare. I never knew perfect sadness is possible. You can't be perfectly sad. There has to be a bit of happiness in there somewhere. Or so I used to believe. The world loves to prove you wrong. It has a sick sense of humor. I am perfectly sad. Perfect sadness is the stuff of nightmares. I know of nightmares very well. I have chosen not to sleep tonight. I don't know when sleep will come. It's the dreams I fear. That's where I see him, all the time, in so many different ways. Compared to things other people have experienced, other griefs, other pains, other sufferings, mine does not compare. This is only a broken heart. This is only disappointment. This is only the pain I feel because I think things are unfair. I thought I was special. I wanted to be special. But I think he kissed her, and he hugged her for such a long time. Longer than he did me. And I realized the truth. I am not special. I am
Read more

Ujan ayam, cu...

Percakapan jam 2 pagi antara gue dan... temen gue temen gue: eh eh........ gw dah mulai merem2 nih gue: wah... gue: tandanya apa tuh mbah?? temen gue: tandanya besok ujan ayam cu..... gue: aduuuuh... gue: padahal saya besok musti kerja gue: kan repot gali kubur kalo lagi ujan ayam mbah temen gue: ya kata pepatah, siap2 payung... temen gue: kalo kali ini siap2 wajan temen gue: :P gue: payung saya bolong semua gara2 ujan kambing terakhir mbah temen gue: waduh.... ujan kambing.... gue: itu pertanda dolar naek kan? temen gue: ya masih mending daripada kalo mbah ampe ngiler.... temen gue: bisa ujan sapi ntar cu Moralnya, jangan ngobrol sama orang gila pagi". Apalagi kalo lusa udah mau exam.
Read more