Yah... dia mau pergi...

Berawal dari mata. Dimulai dari rona. Cakep. Cakep. Cakep. Dan dia tertawa. Demit buntung, gue suka!
Berlanjut dengan sapa. Lambaian nakal dan tolehan kepala. Bingung. Lalu 30 km per jam. Senyum bahagia. Kontak pertama. Setan botak, gue tambah suka!
Lolipop, anggur dan apel. Terima kasih. Sok bingung, tapi paham seratus persen. Lari ke kamar mandi, takut mimisan. Balas dengan Ferrero Rocher dan bertanya nama lewat teman. Kaki lemes. Tapi happy, karena sudah tahu nama pemilik wajah, lambaian tangan, tawa menarik, dan sumber lolipop. Permainan aneh. Kamu kira saya tidak tahu kamu tukar ikat kepala dengan dia? Lucunya... Babi gila, gue suka banget!
Lenyap 3 bulan, kembali. Tidak ada dia untuk sementara. Lalu sekelibat belakang kepala, berhasil senyum ceria. Dia masih ada. Lalu diberi es krim, manis, habis. Perkenalan, resmi bertukar nama. Bertukar senyum. Malu. Malu. Mau. Eh.. ini rasa apa?
Tukar canda. Ngarep deh. I want him so bad!
Malam ini. Duduk dan bercakap sekian menit. Lolipop lagi, markisa dan semangka. Lalu, berita duka. Bulan depan dia akan kembali selama-lamanya, teman baru saya. Senyum lebar hingga muka hampir pecah, padahal ingin menangis sejadi-jadinya. Saya nggak akan pernah makan semua lolipop itu. Sekarang dipancang di atas lilin macam dupa pemujaan dewa. Sudah. Selesai. Tuntas. Hati saya gugur di medan perang. Sial. Cinta mati! Dan baru bertukar beberapa kata dan 3 ulas senyum. Saya ingin mati berkali-kali.

Comments

Popular posts from this blog

Uncertain

Dreams.

Ujan ayam, cu...