Disini ada spektrum!!!

Setan!!!

Oh sori. Gue bukan lagi ngatain elo. Hehehe... Maksudnya, di belakang loe itu lho. Ada setan.

Anyway, daripada nakutin orang ngga jelas gini, mending langsung masuk topik ajah ya. Topiknya ya, itu, setan. Bukan pengalaman sama setan atau cerita gue ngeliat setan (belon pernah, mudah"an ngga akan pernah), tapi soal setan dan science. Bingung? Jadi ceritanya gini...

Ada orang" yg menganggap kalo setan/roh/makhluk halus itu adalah makhluk" dari dimensi yg berbeda sama kita. Kita ini hidup dalam 3 dimensi. Apa yg loe liat sekarang ini, di layar komputer loe ini, 2 dimensi. Gue ngga tau 1 dimensi itu apa. Ada yg bisa kasih tau? Well, di salah satu lecture gue, dosen gue ngebahas soal genetika dan buta warna. Buta warna itu penyakit genetik dimana orang ngga bisa ngeliat satu spektrum warna dan seringkali jadi ngga bisa bedain warna satu dengan yg laen, dan jadinya ngga ngeliat dunia seperti kita. Tapi cuma untuk warna" tertentu yah. Bukan berarti mereka jadi ngeliat dunia merah semua atau item putih semua. Kesian amat kalo gitu yah. Kaya hidup dalam komik. Nah, orang" ini sebenernya punya gen 'warna' yg sama kaya kita. Sayangnya, satu atau lebih dari gen itu istilahnya 'switched off' atau 'dimatikan' sama mutasi" dalam kromosomnya waktu lagi membelah-belah di dalem perut ibu. Sebenernya di dalem gen kita, ada juga gen" warna yg ngga aktif, yg ada juga di binatang" lain, dan di mereka, itu aktif. Makanya lebah, anjing, kucing, dan binatang" laen itu melihat dunia dengan lebih banyak (atau kadang lebih kurang) jenis spektrum warna dari kita. Terus, apa hubungannya sama makhluk halus?

Gue menarik kesimpulan dari kuliah yg gue terima itu, bahwa orang" dengan gen" yg berkurang atau bertambah itu melihat dunia dengan cara yg beda dengan kita. Ada hal" yg bisa kita lihat dan bedakan, dan hal" itu ngga bisa mereka lihat dan bedakan karena gen mereka ngga ada untuk itu. Nah, sekarang bayangkan makhluk halus sebagai makhluk" dalam spektrum warna yg berbeda. Bayangkan mereka semua ada di sekitar kita (jangan takut dulu!), tapi kita ngga bisa melihat mereka karena kita ngga punya 'gen' untuk itu. Orang" yg bisa 'ngeliat', sama seperti binatang" yg kita yakin bisa 'ngeliat', itu gue anggap atau menurut gue, mereka punya 'gen' itu. Mereka mungkin punya gen ekstra yg memberi mereka kemampuan visual lebih, dan mereka bisa lihat spektrum" warna yg orang" 'normal' kaya gue ngga bisa liat. Waktu loe kecil, mungkin gen itu masih aktif, sehingga banyak orang bilang anak kecil bisa 'liat'. Teori itu gue ambil dari ontogeni dan phylogeny yg detail"nya ngga perlu gue uraikan disini. Tapi, ya... mungkin ngga sih?

Dan tentu saja sebagai makhluk 'hidup', mereka punya kemampuan untuk merubah susunan spektra mereka, dan 'nongol' keliatan sama orang" yg normalnya ngga bisa liat mereka. Penampakaaaaan!!!

Jadi... ada yg niat mau tulis thesis tentang ini? Libatkan gue dong! Atau mungkin ini bukan ide baru? Udah ada yg bahas ini? Tolong kasih tau gue juga yah.

PS: Gue sedang berbicara sebagai seorang scientist. Jadi kalau mau komentar, tolong eliminasi faktor keagamaan ya. Disini, kita semua manusia tanpa perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan. Okeh?

Comments

Popular posts from this blog

Uncertain

Dreams.

Ujan ayam, cu...