Posts

Showing posts from 2007

Renungkan.

Hari ini, taruh pikiranmu dalam kepala seorang ibu. Jalani hidupnya sebentar. Mungkin nanti kamu mengerti. Beberapa hari lagi anaknya lahir. Dia bingung, bimbang. Apakah dia akan jadi ibu yg baik? Akan mirip siapa anaknya? Bagaimana kalau dia tidak sanggup jadi orangtua yg sempurna? Akan lahir normalkah anak ini? Akan pintarkah dia? Hari ini anaknya lahir, dan dia sadar bahwa dia tidak perduli bagaimana bentuk fisik dan psikisnya. Yg terpenting adalah, sekarang dia betul-betul jadi ibu. Benda kecil yg ditimangnya itu datang dari dalam tubuhnya sendiri. Makan makanannya, minum minumannya, berbagi jiwa dengannya. Satu ruang dalam hidupnya terisi. Dia bahagia. Dia lelah. Ternyata mengurus anak itu tidak seperti punya binatang peliharaan atau main ibu-ibuan. Ternyata anak ini harus diberi makan tepat waktu, kalau tidak teriakannya tidak main-main. Anak itu menangisnya tidak tahu waktu, tidak tahu malu, dan tidak tahu kalau orang sedang tidur dan sekarang jam 3 pagi. Tapi dia tahu dia harus

Surprise...

I know. Biasanya kata "surprise" itu diikutin sama tanda seru, tapi sayangnya, dalam konteks ini kejutannya ngga bagus. Come to think of it, ngga semua kejutan itu bagus kan? Some just leave you lying ngejogrok di lante, lemes. You can't count on people. Loe ngga bisa dengan yakin dan percaya tau kalo seseorang itu akan selalu ada disitu buat elo, no matter what, through thick and thin, no matter how annoying and bawel you will ever be. At the end, akan ada waktu dimana dia sadar bahwa elo itu menyebalkan, dan membosankan, dan ternyata elo ngga semenarik yg dia kira dulu. Ternyata you're just another new person in their life, yg akhirnya akan bikin dia jenuh. Loe bukan their court jester anymore. Now you're just the annoying girl next door. Dan apa yg orang lakukan dengan hal-hal yg membosankan? Of course, cari yg baru. You can't count on people to love you forever. Surprise... Loe kira hidup loe udah mulai content. Semua mulai jalan sesuai mau loe. Terus loe

Previously posted in DepressYourself

I want it. I want it all. Right now. I want the works. I want the warmth in the night. The stolen kisses and quick hugs. I want the strolls in the parks and feeding ducks in the ponds. I want the closeness and I want the intimacy. I want hot breaths on my skin. I want the tap on my shower door and the smile when it opens. I want the naughty messages and playing footsie under my parents' dinner table. I want sex on the couch. Sex on the kitchen table. Sex on the kitchen floor. Sex on the rug. Sex in the rug. Sex on green grasses in the parks while looking at ducks in the ponds. I want the kisses on my eyelids. I want the feel of skin on skin while the morning sun shines on my white sheets. I want the morning kiss. I want the warm wake up nudge. I want to wake up to you and say, "Baby, I'm so glad my husband is away".

Seriously, aren't you sick of me yet??

Guilt . Perasaan bersalah. Salah satu perasaan yg paling kuat yg cuma bisa dialami sama yg namanya manusia. Perasaan bersalah bisa bikin orang ngelakuin apa yg biasanya ngga bakalan mau dia lakuin. Yg lebih parah lagi, guilt itu bisa bikin orang sakit, ngga cuma jiwa, tapi juga sakit fisik. Ada kenalan lama bokap gue yg waktu itu dateng untuk "konsultasi". Dia cerita kalo dia ada semacem gatel-gatel di kaki sebelah kanan. Ini bukan gatel biasa. Bukan panu, kadas, kurap dll, jadi jangan tinggalin komen nyaranin dia pake Kalpanax ato apalah itu. Ini gatel udah 7 taon ngga ilang-ilang. Jangan saranin Kalpanax!! Ditanya macem-macem soal kebersihan, diet, alergi, segala macem ternyata ngga ada apa-apa. Dokter kulit aja nyerah, ngga tau itu kenapa. Disalepin ngga mempan. Diobatin ngga mempan. Bokap gue akhirnya tanya, apa ada sesuatu yg mungkin belum dia selesaiin, ato masalah yg belum dia tuntasin. Usut punya usut, ternyata dia udah 7 taon ngga ngomong ama anaknya sendiri, dan di

Not Alone (a look back in life)

Have you ever felt like you're not the person running your life? No, not in a oh-shit-why-the-fuck-is-everything-going-wrong or why-the-hell-is-my-life-spiralling-out-of-control kind of way. More like, someone or something else has control over your life. You just think you're in control, until you realize you're not. Well, I felt that way once, and felt it again today. I first decided I wanted to smoke sometime two years ago when I went back home to Indo for holidays. This was 2005, around December. It wasn't peer pressure or anything. It just felt like something I had to do. So I decided, I was going to start smoking, and then something peculiar happened. Well, I guess I have to tell you a little something about me just so you'll get a background on the story and know pretty much why I feel what I feel. When I was young(er) I promised myself three things. 1. I will not color my hair 2. I will not smoke 3. I will not use tampons (I was old enough to know tampons) I

Rant.

kosong. bengong. gajian. ngga bole nyolong. bengong. kerja. harusnya kerja. belajar. harusnya belajar. bohong bilang belajar. belajar bohong. bohong kok belajar? bole dong. makan. makan terus. ngga bisa berenti. ngga laper. pengen aja. breakfast. lunch. tea. dinner. supper. midnight snack. banyak waktu makan. banyak makanan. gendut. pusing amat. pacar. mau. mau. mau. mau. sepi.

Holy crap, how long has it been?

Gila udah lama betul ngga posting. Sorry, been busy. Kuliah, super banyak project dan essay. Kerja, yes sekarang gue udah dapet kerja. Di Sizzler. Not bad... Pay's okay. Tapi tiap malem gue pulang oh-so-late. Jadi udah terlalu males untuk ngapa-ngapain. Harusnya sih gue akan lebih rutin lagi posting, tapi sekarang-sekarang ini, ngga bisa. So bear with me, siapapun yg masih setia baca segala kedodolan gue. Posisi pacar masih terbuka. Kok cowo-cowo yg gue demen either udah punya istri, punya pacar, punya calon istri, ato Johnny Depp ya....?

Why The Bloody Fuken Hell Do You Blog?

Tagged by adri 1. I love writing. 2. I want to be able to look back and think about what I've done. 3. I need to spill my guts somewhere. 4. I want to make new friends, and I want them to be interesting. Otherwise I could've just gone to a damn club and have lots of random unprotected sex. 5. I like ruining your brain. You! Yeah, you. Right about now, you're majorly corrupted. I think I love you. It ends here! Kecuali kalo ada yg mau lanjutin.. boleh kok.

Yah, apalah.

Sepertinya datar terus. Happy sekali, ngga. Sedih sekali, ngga juga. Ya, itu. Datar. Datar itu tidak seperti perut gue. Sebulan lalu waktu masih di Jakarta, datar. Ya berlekuk, lah, tapi lekukan yg semestinya. Lekukan yg dipunya orang yg setiap hari sit-up 150 kali dan ab-crunch 15 kg 50 kali. Hancur sudah. Sekarang, buncit. Sibuk sekali, ngga juga, walaupun sebentar lagi pasti akan setengah mati dikejar-kejar deadline. Garis mati kok masih bisa ngejar orang sih? Mati ya mati aja sana! Sial betul. Setiap hari makan jam setengah sembilan malam dengan porsi yg super banyak. Begimana ngga mau buncit? Makan terus. Di kulkas saja ada es krim dua jenis. Jangan minta! Don't mess with my ice cream! (ada yg kena sindir) Sambil denger JT - Cry Me A River, lalu ada yg masuk kamar kasih kapal-kapalan kertas. "For your river", katanya. Hehe.. Smart girl. Bah! Mana excitement di tahun baru?! Mana kesegaran baru yg diberi oleh bertambahnya umur? Hei, tolol! Elo itu sudah 22 tahun! B

Pulang atau Pergi?

Akhirnya berangkat. Semua rasanya seperti mengambang. Senang, tidak. Sedih, tidak terlalu juga. Excited , biasa saja. Anxious , entah apa yg mau dijadikan bahan untuk anxious . Rasanya datar. Hanya berpamit-pamitan saja yg menyentil emosi. Lalu bingung karena ada cewe yg ngeliatin terus, lalu senyum manis waktu gue agak dekat. Maksudnya apa ya? Kan, I'm not an actor, I'm not a star. Tapi katanya mirip bintang sinetron. Ah, masa sih? Lalu take off . Entah kapan dan bagaimana sudah sampai di pesawat, sudah duduk, dan di depan sudah ada Kiki Fatmala. Foto bareng ngga ya? Akhirnya ngga. Beberapa menit kemudian sudah di udara. Semuanya rasanya miring. Kuping mampat sampai harus telan ludah berkali-kali. Biasanya mereka sedia permen setiap sebelum pergi, tapi kali ini ngga. Cuma air jeruk, pahit pula. Jakarta dari atas. Lampu semuanya. Indah sekali. Siapa sangka saat lampu-lampu itu mati dan matahari bersinar terang, yg tadinya indah itu jadi macam sampah. Berserakan, berhamburan ti

Jakarta oh Jakarta...

Sejak pulang, sudah terjadi hal-hal sebagai berikut: 1. Ketemu dan ngobrol-ngobrol dengan teman-teman lama. 2. Ketemu dan ngobrol-ngobrol dengan teman-teman yg kalo ngobrol lama (secara emang tiap hari ketemu). 3. Lepas kangen sama anjing. 4. Nemu makanan favorit baru (soto tangkar). 5. Kebanjiran, yg menyebabkan hal-hal sebagai berikut: a. CPU dicuri orang b. Mobil mogok c. Kuatir setengah mati takut anjing kelelep d. Ngerobok air setinggi paha e. Nimba air setiap hari (pembantu-pembantu di pengungsiannya sialan) f. Ngungsi ke 2 tempat (sekarang aja masih di pengungsian) g. Kuatir....kuatir....kuatir....ngurangin umur gue aja h. Rumah masuk air setinggi paha orang dewasa i. Mantengin radio Sonora dari pagi sampe pagi lagi f. Jalan kaki dari Bukit Gading Villa sampe Mal Artha Gading g. Naek truk tronton h. Naek perahu karet i. Uda ah cape 6. Beli sepatu...sepatu....sepatu....dan sendal baru. 7. Berat badan turun secara signifikan (HOR

Be Nice, Just Because.

Menurut saya, orang yg melakukan hal-hal baik, menolong orang lain, dan semacamnya itu supaya dia masuk surga, tidak pantas masuk surga. Menurut saya, orang itu egois dan bodoh, dan semua ke-"baik"-annya itu sia-sia, karena dia melakukan semuanya untuk dirinya sendiri. Motivasinya bukan untuk membahagiakan orang lain, tapi untuk memastikan bahwa suatu hari nanti, setelah dia mati, entah kapan, dia tidak akan masuk ke neraka yg penuh api, siksaan, dan segala macam hal yg menakutkan itu. Menurut saya, sama saja dia tidak melakukan apa-apa yg berarti, karena dilakukannya tidak dengan tulus. Ada udang dibalik bakwan. Kalau mau melakukan hal baik, ya lakukanlah hal baik karena kamu mau melakukan hal baik untuk orang lain. Jangan lakukan itu karena kamu takut masuk neraka. Jangan juga melakukan itu dengan alasan "Membahagiakan orang lain itu membahagiakan saya". Itu sama saja motivasinya "Membahagiakan saya". Setiap orang punya hak untuk berbahagia, memang. Tapi