Act Five: akan kubalas
mengapa...?
mengapa kau lempar aku?
kau campakkan bagai sepatu balet usang
kenapa...?
tak cukup baikkah aku?
tak cukup sabarkah aku?
perih ... perih sekali
irisan panjang di lengan
pisau di tangan
tak sebanding dengan luka hatiku
kuingat wajahmu
pandangan terakhir saat mereka menendangku keluar
seperti aku ini sampah
tiada artinya bagimu
pelacur! wanita jalang! murahan!
kuteriakkan itu, kuteriakkan namamu
darah di tangan terus menetes
air mata terus mengucur
tapi hatiku tak akan sembuh
aku benci kamu! aku benci!
aku mengerti sekarang
ada yang lain di hatimu
siapa dia?
salah satu dari bajingan yang melemparku?
atau dua? tiga?
semuanya?
pelacur!!!
aku ingin mati
aku ingin mati
Tuhan! Tuhan!!!
biarkan aku mati
sambar aku dengan petir
biarkan neraka menganga di bawah kakiku
tidak!
tidak ada Tuhan
cuma setan
setan cantik yang menari
aku jatuh ke tangannya
tidak ada Tuhan
tidak untukku
aku ingin mati
aku ingin ...
Posts
Showing posts from February, 2004
- Get link
- X
- Other Apps
Act Four: Gila?
usai sudah pertunjukanmu
tirai ditutup
dan aku berdiri
beranjak keluar dari tempat ini
tempat kita bercinta
saat kau menari untukku
aku ingin melihatmu lagi
kulangkahkan kaki ke ruang gantimu
berharap melihatmu
berharap kau menungguku
kubuka pintu
ah ... itu dia, duduk disitu
kenapa? kenapa kau terkejut?
aku? tidakkah kau tahu siapa aku?
ini aku! aku cintamu!
kau memandangku tadi!
kita bercinta!
gila? apa maksudmu?
ini aku! kekasihmu
kau menari untukku
tak ingatkah kau sayang?
gila? aku tidak gila!
kau milikku!
berani-beraninya kau usir aku!
lepaskan! lepaskan!
siapa pria-pria ini sayang?
tidak inginkah kau pulang bersamaku?
lepaskan aku!!!
- Get link
- X
- Other Apps
Act Three: Dia Melihatku
hari ini aku datang lagi
penampilan terakhirmu
setelah itu...
ah ... lupakan
yang penting saat ini
aku mau memandangmu lagi
kau menari seperti kemarin
dan aku terpana
aku selalu terpana
sepintas saja
tak sampai sedetik tadi
kau melihat kearahku
kau memandangku
dan aku tergetar
wajahku panas, hatiku berdebar
kutanya Tuhan
inikah rasanya mati?
seindah ini?
cintaku, cantikku
kau melihat aku
saat itu, lewat pandanganmu
kau katakan padaku
aku cinta padaku
aku milikmu
aku sudah tahu sayang
tak perlu kau katakan
tanpa gerakan mulut indah
tanpa ucapan bibir manis
aku tahu...
- Get link
- X
- Other Apps
Act 2: Begitu Indah
aku melihatmu lagi hari ini
aku melihatmu menari
kau bagai...
kau seperti...
kau seakan...
bunga?
tidak, bukan bunga
bunga pun layu disampingmu
lagu?
kau bukan lagu
tak pantas lagu disamakan denganmu
apa?
bagaimana?
aku tak bisa
tak mau menyamakanmu dengan apapun
kau begitu indah
kau terlalu indah
tiada kreasi Tuhan yang pantas menandingimu
tak mungkin
bila kau menari
semua sempurna
aku tak butuh dunia
hanya duduk disini
memandangmu menari
dan kulakukan terus
setiap hari
selama-lamanya
hanya itu yang aku perlu
hanya memandangmu.