Ternyata Cinta...
Saya tidak sering bercerita tentang kehidupan cinta saya. Hanya tiba-tiba saja suka ada tulisan yg merujuk pada ekspresi sok romantis saya pada seseorang spesial tertentu pada saat itu, yg mungkin tidak bertahan selama yg mereka mau. Terlebih lagi, hampir tidak pernah saya bercerita tentang kamu. Saya pikir kamu cuma fragmen kehidupan masa lalu saya yg terselip hilang entah kemana. Ternyata, saya salah melihat keadaannya. Saya dulu anggap kamu tidak berarti apa-apa. Kamu cuma angin lalu, yg menyejukkan saya selagi kamu lewat. Tidak saya sadari, saya nikmati belaianmu di rambut saya, wajah saya. Rasa nyaman saya saat kamu sejukkan hati saya. Dan seperti angin, kamu tidak akan kembali dengan cara yg sama. Itu pikir saya. Saya samakan kamu dengan selimut tebal yg lindungi saya dari dingin. Dan seperti selimut layaknya, ketika kamu sobek-sobek dan sudah tak layak pakai, saya bisa campakkan kamu kapan saja saya mau. Tinggalkan saja di pinggir jalan untuk diambil orang lain yg sedang membutu...