Hmm... Nyaman

Hey, selamat pagi. Gue baru dibangunin sama temen gue lewat telpon. Ditanya hari ini mau ke kebaktian pemuda atau ngga. Pergi donk aw! Harusnya sekarang siap", tapi tempat tidur ini masih enak.

Gue bersiap" ngomelin anak rumah, entah yg mana, karena tadi malam membangunkan gue (dan mungkin security yg sedang jaga) karena dengan sukses menyalakan alarm rumah dengan cara yg salah, sehingga sedikit gerakan saja dari penulis yg sedang sleeping beauty ini (atau beauty sleeping ya?) bisa membuat alarm itu.... nguing". Apa ya istilahnya? Nguing" aja deh. Nguing" dengan ganas dan sadisnya. Of course, seperti mumi, gue ngga bangun. Tapi terus security nelpon, dan telpon itu berdering terus... terus... terus... ngga diangkat angkat, sampe akhirnya gue yg ngangkat.
"Excuse me. Is everything alright?"
"Mmmmhh... (beler voice)... what happened?"
"Your alarm went off. From the family room."
"Oh.. did it?"
"Well, is everything alright? We just need to make sure."
"Yeah... yeah... everything's cool (tatapan bengis... akan ada yg potong jari besok pagi!)"
"That's great. Good night."
"G'night, thank you"
Dan gue ngga bisa tidur lagi. Well, sejem kemudian gue tidur sih, setelah gue reset alarmnya. Dan baruuuu aja gue ngomelin salah satu anak rumah. Hehehe... PUAS!

Galaksinya ngga jadi redup. Ternyata ada gerhana sementara. Mataharinya udah balik lagi tuh. Hehehe... Cerita lengkapnya nanti" aja yah. Nanti dikasih tau deh semuanya. Janji.

Ternyata gue itu terdiri dari 3 bentuk/entity/keberadaan/species/apalah namanya. Gue kasih nama mereka Otak, Hati, dan Napsu. Mereka itu buat gue semacam... penasihat. Gue kaya raja, yg ngawasin dan bikin keputusan. Mereka yg berantem terus. Otak itu berkelamin cowok, karena menurut stereotype laki" lebih banyak menggunakan otak, dan juga di kepala gue memang suaranya kaya cowok. Jadilah Otak seorang cowok. Hati berkelamin cewek, sesuai stereotype juga, dan juga karena memang suaranya kaya cewek, lebih manja dan emosional, ngga seperti Otak, yg dingin" ajah. Nah, kalo Napsu, dia itu binatang. Sebuah It. Tapi bisa ngomong kaya fabel"nya Aesop. Binatang yg bisa berbicara. Ocehan dia ngga jauh" dari lapar, pengen makan, pengen beli ini, beli itu, pergi ke sini, ke situ, dan seks. Otak dan Hati selalu berantem! Ngga pernah bisa akur. Kalo Otak bilang ini, Hati ngomel". Hati bilang itu, Otak ngetawain. Kira" gitu deh. Lucu jg lho. Kaya nonton sitcom.
"Kapan sih loe bisa mikirin org laen selaen diri loe sendiri?"
"...."
"........lappeeeeer......"
"Heran deh! Tau diri dikit dong! Minta maaf kek, keliatan menyesal kek, apa kek..."
"...."
"Lapeeeeeeeeeeeeeeer"
"Emang loe ngga tau diri tau ngga sih. Rese! Nyebelin! Kenapa gue harus ditaro satu badan sama elo?! Nasib."
"Loe diem dikit kenapa sih?! Gue lagi belajar neh!"
"LAPEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEER"
Hihihi... aneh" aja. Tapi mereka memang penasihat" yg baik, walaupun sering kontradiktif. Untuuuuung gue bijak......... (gyahahahhaahh...).

Sepertinya harus udahan dulu. Musti siap" untuk ke Gereja. Kalo ngga siap" sekarang bisa" hari ini ngga mandi (lagi), dan teman juga bisa ngamuk". Gantian diamukin pagi". Hehehe...

Gue beli poster Fight Club atas saran Napsu, suka banget sama film itu. I'll leave you with one of Tyler Durden's sayings.

"We are byproducts of a lifestyle obsession. murder, crime, poverty, these things don't concern me. What concerns me are celebrity magazines, television w/ 500 channels, some guy's name on my underwear, road gang, Viagra...

I say: NEVER BE COMPLETE
I say: STOP BEING PERFECT
I say: LET'S EVOLVE. LET THE CHIPS FALL WHERE THEY MAY."

I love that guy.

Ciao.

Comments

Popular posts from this blog

Uncertain

Dreams.

Ujan ayam, cu...